KOTA KEDIRI - Pelaksanaan Tradisi Grebeg Suro Bersih Desa di Padukuhan Tirtoudan Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi Kota Kediri ke-1145 tahun 2024.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Acara Gerebek Suro Bersih Desa diinisiasi oleh Paguyuban Kademangan Tirtoyudho. Kegiatan yang digelar tiap tahun ini melakukan kirab budaya, jamasan pusaka, tawur tumpeng agung, wilujengan, kembul jenang suro, kesenian kuda lumping dan doa bersama di punden Mbah Demang.
Kegiatan grebeg suro tahun ini mengusung tema 'Durga Mendak Kala Sirna Murih Hayuning Sasami'.
Kegiatan ini dilakukan untuk menguri-nguri dan melestarikan budaya jawa dan mempererat silaturahmi, gotong royong dan guyub rukun saling tolong menolong sangat kental terjadi warga Padukuhan Tirtoudan.
Joko Prayitno, SE selaku Kepala Kelurahan Tosaren menyampaikan kegiatan grebeg suro merupakan rangkaian dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kediri ke-1145, kegiatan ini merupakan tradisi agenda tiap tahun yang dilakukan Pemerintah Kelurahan Tosaren.
"Kebetulan kegiatan grebek suro ini yang mengadakan Padukuhan Tirtoudan dan Cakarsi Kelurahan Tosaren. Warga sangat antusias mengikuti dan memeriahkan acara grebeg suro, " ucap Joko.
Lanjut Joko bahwa kegiatan ini bisa terselenggaranya atas dukungan alokasi anggaran dari Pemerintah Daerah dalam memperingati PHBI. Kelurahan Tosaren yang memiliki 3 wilayah Padukuhan Krajan, Tirtoudan dan Cakarsi.
Kegiatan lain khususnya di Kelurahan Tosaren pada bulan Agustus yaitu kesenian jaranan dalam rangka PHBN.
Menurut Joko bahwa kirab budaya sepanjang 3 kilometer start samping kantor Kelurahan Tosaren sampai finish pedanyangan Mbah Demang Tirtoyudho yang ada di Pedukuhan Tirtoudan Kelurahan Tosaren.
Peserta yang ikut Grebeg Suro warga lingkungan Tirtoudan. Warga mengenakan pakaian adat jawa dan membawa arak-arakan ada 3 buceng, gunungan sayur-sayuran, dan peserta kesenian jaranan mulai pembarong, caplokan, pentulan, kucingan dan penari kuda lumping ikut meramaikan kirab budaya tersebut.
Menariknya lagi, ada salah satu peserta bernama Christoper warga Perancis dengan mengenakan pakaian adat Jawa, ikut kirab sampai di punden Mbah Demang, untuk mengikuti doa bersama.
Salah satu warga bernama Adi Santoso asal Lingkungan Tirtoudan menyampaikan bahwa kegiatan grebeg suro yang diadakan bulan suroan oleh watga Padukuhan Tirtoudan Kelurahan Tosaren setiap tahun melakukan kirab budaya yang diikuti warga setempat mulai anak-anak, muda mudi dan dewasa ikut merayakan tradisi grebeg suro diakhiri pesarehan di Mbah Demang melakukan doa bersama di punden sesepuh setempat.
Seluruh warga berkumpul gotong royong saling menolong dan memberi sekaligus sebagai wisata di Kelurahan Tosaren.
Terlihat warga setempat berkumpul menyaksikan dan melihat kirab budaya dan gunungan sayur dan buah menjadi tradisi rebutan saat memasuki sarehan Mbah Demang Tirtoyudho.
Menurutnya, yang tidak kalah penting dari kegiatan ini bisa meningkatkan silaturahmi antar warga sekaligus mengedukasi anak-anak terhadap budaya leluhurnya.
"Tujuan kegiatan ini untuk menghormati adat dan tradisi memasuki bulan suro, sekaligus kita sebagai orang jawa ngugemi dan gotong royong serta guyub rukun sesama warga di lingkungan Tirtoudan Kelurahan Tosaren, "ungkap Adi.